Kegiatan Posyandu di Masa Pandemi
- puskesmasnanggalo
- Jun 23, 2021
- 2 min read
Updated: Jul 4, 2021

Pandemi Covid-19 tidak terasa sudah kita alami lebih dari satu tahun lebih. kepanikan psikologis, fisik, dan ekonomi di awal masa pandemi membuat kader posyandu, ibu balita, balita dan ibu hamil di Indonesia terkena dampaknya. Ini dibuktikan dengan menurunnya jumlah kunjungan balita, ibu balita dan ibu hamil ke posyandu secara drastis. Artinya, keadaan demikian tidak boleh lama terjadi karena balita Indonesia adalah calon sumber daya manusia yang sangat diharapkan di masa depan sebagai pewaris bangsa dan negara di segala bidang yang strategis dalam menghadapi era globalisasi.
Seiring dengan berjalannya wabah yang melanda seluruh negara di dunia, maka setiap negara mau tidak mau menerapkan adaptasi kebiasaan baru dalam kehidupan sehari-hari. Demikian pula di Indonesia masyarakat harus dapat melakukan kegiatan sehari-hari dengan melakukan adaptasi untuk dapat hidup berdampingan dengan Covid-19, karena masyarakat perlu beraktifitas untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan peraturan, gaya hidup dan kebiasaan baru. Kegiatan sehari-hari tidak dapat dilakukan seperti pada kondisi normal, begitu juga pelayanan kepada masyarakat. Meskipun demikian, pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat harus tetap dilakukan.
Upaya kesehatan di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dalam adaptasi kebiasaan baru tetap dilakukan sebagai upaya percepatan pencegahan stunting, peningkatan kesehatan ibu dan anak, penyuluhan, dan penyebarluasan informasi kesehatan, serta surveilans kesehatan berbasis masyarakat dalam rangka pencegahan dan pengendalian Covid-19. Upaya kesehatan di posyandu sebagaimana dimaksud dalam keadaan pandemi dilaksanakan dengan ketentuan berikut. Posyandu yang berada di zona hijau dapat melakukan hari buka posyandu berdasarkan persetujuan dari pemerintah desa/kelurahan, posyandu yang berada di zona kuning, zona orange, dan zona merah tidak melaksanakan hari buka posyandu dan kegiatan dilaksanakan melalui penggerakan masyarakat untuk kegiatan mandiri kesehatan atau janji temu dengan tenaga kesehatan serta melporkannya kepada kader posyandu, yang dapat dilaksanakan dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.
Puskesmas wajib melakukan koordinasi dengan pemangku kepentingan terkait ditingkatannya, serta pendampingan kepada posyandu di wilayahnya untuk memastikan bahwa pelaksanaan upaya kesehatan di posyandu dalam masa adaptasi kebiasaan baru.
Posyandu merupakan salah satu lembaga kemasyarakatan desa/kelurahan yang mewadahi pemberdayaan masyarakat dalam pelayanan sosial dasar yang pelaksanannya dapat disinergikan dengan layanan lainnya sesuai potensi daerah. Salah satu kegiatan sosial dasar di Posyandu, yakni kegiatan kesehatan, yang utamanya adalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Keluarga Berencana (KB), Imunisasi, Gizi, dan pendidikan pola hidup sehat yang dilakukan dalam lima langkah kegiatan pada hari buka serta dilar hari buka Posyandu. Dalam pelaksanannya, posyandu dapat mengembangkan kegiatan tambahan sesuai dengan kebutuhan, kesepakatan, dan kemampuan masyarakat.
Pada masa adaptasi kebiasaan baru, setiap kegiatan yang dilakukan dengan mengumpulkan masyarakat harus dilakukan dengan memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku. Oleh karena itu, kegiatan pelaksanannya harus mengikuti Panduan Operasional Posyandu di Masa Wabah Covid-19 untuk menjadi acuan para pemangku kepentingan untuk penerapan masyarakat produktif dan aman dari penularan Covid-19.
Tujuan dibukanya posyandu di masa pandemi adalah menjadi acuan acuan bagi pemangku kepentingan terkait dan tenaga pemberi pelayanan dalam pelaksanaan upaya kesehatan di Posyandu dalam adaptasi kebiasaan baru. Adapun tujuan khususnya adalah terlaksananya pelayanan gizi di posyandu;terlaksananya pemantauan kehamilan;nifas, konseling menyusui, pemantauan tumbuh kembang anak, remaja serta lanjut usia di posyandu;terlaksananya pelayanan KB di posyandu;terlaksananya peningkatan perilaku hidup sehat di posyandu.
Kontributor:
Bambang Purwanto, SKM, MKM (Ahli Gizi dan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli Madya, Kementrian Kesehatan RI)
Editor:
Eunice Margarini, SKM, MIIPH (Penyuluh Kesehatan Masyarakat AHli Muda, Kementrian Kesehatan RI)
Comments